Daun Yang jatuh tak Pernah Membenci Angin......
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami, Merengkuh aku,
adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin
dan nestapa.memberikan makan,tempat berteduh, sekolah,
Dan janji masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami.
Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa
mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas
itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami.
Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum,
terpesona atau entahlah itu muncul tak tertahankan
bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang, Ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah
menganggapku lebih dari seorang adik yang tak tahu diri,
Biarkanlah..... Biarkan aku luruh kebumi bagai sehelai daun....
daun yang tak pernah membenci angin meski harus
harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami, Merengkuh aku,
adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin
dan nestapa.memberikan makan,tempat berteduh, sekolah,
Dan janji masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami.
Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa
mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas
itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami.
Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum,
terpesona atau entahlah itu muncul tak tertahankan
bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang, Ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah
menganggapku lebih dari seorang adik yang tak tahu diri,
Biarkanlah..... Biarkan aku luruh kebumi bagai sehelai daun....
daun yang tak pernah membenci angin meski harus
harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Pengarang : Tere Liye
Pengarang : Tere Liye
0 comments:
Post a Comment